This is my life

tulisanku = hidupku

Emas yang Terkubur

14.50 by titha

Emas yang saya bahas kali ini bukanlah emas secara nyata yang dapat dilihat, terang saja karena terkubur jadi tidak bisa terlihat.hhe… Tidak, bukan itu. Emas yang saya maksud adalah sebuah nasihat. Ya, nasihat. Mungkin beberapa dari kalian ada yang bertanya-tanya, tetapi sadarkah kalian bahwa nasihat itu sama berharganya atau bahkan lebih berharga dari emas.
Beberapa orang yang menerima nasihat berfikir “ Jangan sok menggurui”, “ah, just teori”, “imposible” dan masih banyak lagi tanggapan negatif tentang sebuah nasihat. Nasihat memiliki arti penting dalam sebuah kehidupan.
Saya teringat dengan kata-kata Pakdhe (sebutan untuk kakak dari orangtua kita) ketika saya masih kecil pada saat sungkem di hari Raya Idul Fitri beliau berkata “Wong tuo yo mung biso maringi wejangan lan dongo, kabeh iki dinggo apik-apikmu dewe mumpung koe isih enom lan durung kebacut” yang artinya “orang tua cuma bisa memberi nasihat dan doa, semua ini untuk kebaikanmu sendiri mumpung masih muda dan belum terlanjur”.
Kata-kata itulah yang menyadarkan saya dan terus saja terngiang dalam pikiran saya, dan benar saja bahwa kita bisa belajar dari sebuah nasihat. Ada orang yang beranggapan bahwa pengalaman adalah guru terbaik, tapi apakah waktu kita cukup untuk melakukan semua kesalahan itu baru kita belajar dari sebuah kesalahan yang kita lakukan? Kita bisa belajar dengan media apapun, dari siapapun, kapanpun dan dimanapun. Bahkan kita bisa belajar dari kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.
Pak Mario Teguh pernah berkata “Orang yang besar adalah orang yang mau menerima nasihat-nasihat positif”. Jadi mulai sekarang biasakanlah diri anda untuk mau menerima nasihat-nasihat positif.
Ada sebuah nasihat tentang kunci kehidupan wasiat dari nenek moyang,
Tata, titi, teteg, tatag, tatas, titis.
Yang artinya tata (teatur), titi (teliti), teteg (tetap tegap dan tidak goyah), tatag (berani mengambil resiko), tatas (tegas dan jelas), titis (selalu tepat sasaran dengan jitu) tentunya dilengkapi dengan keimanan dan taqwa.

Keep spirit!!

Hal yang sia sia

10.19 by titha

Setiap manusia tentunya telah banyak mengetahui berbagai hal dalam kehidupan ini. Kita adalah orang-orangpintar dan berilmu tinggi. Kita mengetahui ilmu mengenai kejujuran, kekonsistenan, kesabaran, kemauan untuk belajar dan bekerja keras, tentang disiplin, tentang pentingnya manajemen waktu, tentang pentingnya berjamaah dan sebagainya. Namun satu kekurangan kita. Dan itu adalah kekurangan yang berakibat fatal. Apakah itu?

Kekurangan itu adalah ketidakmampuan dalam mengaplikasikan semua ilmu itu dalam kehidupan nyata. Praktek, itulah yang harus kita laksanakan. Dan ternyata itu tidak mudah.

Banyak sekali orang terpukau dengan kata-kata kita tentang kesuksesan, tentang perjuangan dan sebagainya. Tapi keterpukauan itu hanya sementara saja. Karena pada kenyataannya kita tidaklah seperti kata-kata kita sendiri. Mudah sekali memang untuk berkata, tapi pelaksanaan itu lebih penting dari sekedar berkata-kata. Salah satu kunci sekses adalah kita banyak mengetahui berbagai ilmu yang bermanfaat dan mau mengaplikasikannya dalam kehidupan secara nyata. Sehingga akan terliaht jelas hasilnya.

Itulah yang sering terjadi, begitu banyak buku kita beli, begitu banyak ilmu yang kita serap, begitu banyak kita kursus, sekolah sampai menjadi sarjana dan bergelar tinggi. Namun apa hasilnya? Kita mengetahui tentang meruginya manusia terhadap waktu pada saat kita bermain game, bercanda, bermalas-malasan. Kita mengetahui tentang pentingnya bersikap santun kepada orang lain pada saat kita mengejek orang lain, kita mengetahui bahaya rokok pada saat kita merokok, bahkan kita mengetahui bahwa meninggalkan sholat itu berdosa.

Orang yang paling bodoh adalah orang yang mengetahui sesuatuyang baik tapi tidak melaksanakan, mengetahui sesuatu yang buruk tapi malah dikerjakan. Ini adalah hal yang nyata di tengah-tengah kita.